Jambidalamberita.id, JAMBI - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Jambi mencatat 140 kejadian kebakaran terjadi sepanjang Januari hingga November 2025.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar bukan disebabkan faktor musibah, melainkan kelalaian masyarakat yang sebenarnya dapat dicegah sejak awal.
Kepala Dinas Damkar Kota Jambi, Mustari Affandi, mengungkapkan bahwa banyak kasus kebakaran terjadi akibat tindakan sepele, mulai dari korsleting listrik, pembakaran sampah yang ditinggalkan, hingga puntung rokok yang dibuang sembarangan.
“Kami melihat kebakaran ini banyak terjadi bukan karena musibah, tetapi karena kesengajaan dan kelalaian. Mulai dari korsleting, sampah yang dibakar lalu ditinggal, sampai puntung rokok yang dibuang sembarangan,” ujar Mustari, Rabu (10/12).
Dari 140 kasus, 73 di antaranya adalah kebakaran bangunan, seperti rumah, toko, bengkel hingga kantor. Banyak kejadian dipicu instalasi listrik yang sudah tua, penggunaan daya berlebih, hingga pemakaian colokan listrik yang tidak standar.
Meski demikian, jumlah kebakaran pada 2025 menurun dibanding tahun sebelumnya, salah satunya berkat berbagai program pencegahan yang dilakukan Damkar.
Damkar Kota Jambi gencar melakukan sosialisasi melalui program Goes to RT serta memberikan pelatihan K3 kepada pelaku usaha agar mampu melakukan penanggulangan di lingkungan kerja.
Selain itu, Damkar juga mengukuhkan 360 relawan pemadam yang bertugas membantu memberikan edukasi kepada masyarakat.
Mustari menyebutkan, meski jumlah kasus menurun, beberapa insiden serius tetap terjadi. Satu orang dilaporkan meninggal akibat terbakar di dalam mobil tangki di kawasan Bagan Pete. Selain itu, seorang petugas Damkar terluka ketika memadamkan kebakaran pabrik tahu, dan lima warga mengalami luka bakar dalam beberapa kejadian terpisah.